Pada materi sebelumnya kalian sudah diberikan materi tentang pengontrolan motor itu dikategorikan menjadi 3 bagian menurut fungsinya, yaitu: pengontrolan pada saat pengasutan (starting), pengontrolan pada saat motor dalam keadaan beroperasi (pengaturan kecepatan, pembalikan arah putaran dan lain-lain) dan pengontrolan saat motor berhenti beroperasi (pengereman).
Sistem pengontrolan terus mengalami perkembangan. Klasifikasi pengontrolan motor dapat dibagi menjadi 4 yaitu; pengontrolan secara manual (manual control), pengontrolan semi-otomatis (semi auotomatic), pengontrolan otomatis (automatic control) dan pengontrolan terprogram (programmable logic controller).
- Saklar ManualSaklar manual dibedakan menjadi; SPST, SPDT, DPST, DPDT, TPST dan TPDT. Saklar manual ini digunakan untuk motor dibawah 1 PK (736 Watt) atau berdaya rendah. Pada saat saklar memutus dan menghubung, pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga api terutama pada beban yang besar dan tegangan yang tinggi. Karena itu gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara cepat sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil.
- Saklar Elektromagnetik
Saklar elektromekanik seperti kontaktor atau dikenal dengan saklar magnet. Saklar ini banyak digunakan untuk motor berdaya besar, lebih aman dan efisien jika dibandingkan dengan saklar manual. Pada saklar manual timbulnya bunga api pada saat gerakan memutus dan menghubung dapat dihindari dan saklar ini bisa digunakan untuk motor yang berdaya besar tergantung dari type/kelas kontaktor yang digunakan.
- Saklar otomatis
Saklar otomatis seperti PLC (Programmable Logic Controller). Peralatan ini banyak digunakan pada pabrik, pusat portokoan dan lain-lain karena lebih efisien dan hemat. secara elektronik.
SAKLAR ELEKTROMAGNETIK
Kontaktor magnet adalah suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan antara sumber arus dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik kontak sehingga arus mengalir. Kontaktor magnet atau saklar magnet ialah saklar yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak.
Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada tegangan DC atau AC.
Pada tegangan AC, voltase minimal adalah 85% voltase kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan.
Gamb.1 Bentuk Kontaktor |
Gamb.2. Bentuk Trainer Kontaktor |
Gamb.3 Bentuk dalam Kontaktor |
Gamb.4. Inti besi dan kumparan |
Gamb.5 Kumparan inti dalam kontaktor |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar